JeJaK hIDup
Tuesday, October 30, 2007
Gathering Buginese
- Akhsan Lau (kaca mata, dan yang paling belakang. Domisili Makassar)
- Edi Maskur (Domisili Jakarta)
- Bastian (Domisili Jaya pura, itu yang lagi smile)
- Ismail (Domisili Soroako)
- Nawir (Domisili Jakarta, Ustadsnya buginese)
- Ipul (Domisili Makassar)
- Kak Fatma (domisili Jakarta, Rok putih)
- Chiwa/Hasma (Domisili makassar, jilbab putih pake baju biru)
- Saya (yang paling pendek, hehe Bulat pendek, oiya domisilinya dipapua)
- Yulia (Bunda, baju cream sama2 Bulat pendek, he he. Domisili papua jg)
- Cece (yg didepan sy)
- Erni
- Ida
- Ira
- Dll (sory sebagian kelupaan.....maaf....) "Nawir....sy nyontek namanya teman2 dari emailta"
Lagi nunggu teman2 yang lain, diselingi ajang gosib dan ajang foto model (liat tuch kak fatma ama chiwa, gayanya yang lagi nopang dagu.....)
Permisi.....Numpang mejeng juga kodong.....
Selesai (Hayooo tahun depan gathering dimana lagi???, kalau perlu urus cuti dari sekarang biar bisa mudik lagi tahun depan :) )
Monday, October 29, 2007
Sumpah pemuda
*PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
*KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
*KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
==Kongres Pemuda II==
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari [[Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia]] (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, [[27 Oktober]] [[1928]], di Gedung [[Katholieke Jongenlingen Bond]] (KJB), [[Lapangan Banteng]]. Dalam sambutannya, ketua PPI [[Soegondo Djojopuspito]] berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian [[Moehammad Yamin]] tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, [[28 Oktober]] 1928, di Gedung [[Oost-Java Bioscoop]], membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, [[Poernomowoelan]] dan [[Sarmidi Mangoensarkoro]], berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada sesi berikutnya, [[Soenario]] menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "[[Indonesia Raya]]" karya [[Wage Rudolf Supratman]]. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Labels: Wilkipedia Indonesia
Friday, October 26, 2007
Sesien iseng
Thursday, October 25, 2007
BT "Butuh Tauziah"
- Kamu semakin jauh ..... entah apa yang bisa membuatmu seperti ini
- Saya jauh lebih tidak bisa mengenalmu dan memahamimu
- Seandainya ada penyesalan, jujur sy menyesal melihatmu dengan kondisi seperti ini
- Degradasi keimanan......kamu telah mengalaminya, entah sy harus sedih atau tertawa melihatmu
- ternyata salah..... sy, yg terus berfikir dan beranggapan kalau kamu tetap konsis ternyata keliru
- Masih ada kesempatan.....
- Terbukti, lebih gampang memulaikan kan dari pada mempertahankan
Terakhir......
Lebih baik ***** dari pada *****
(memang, apa yg mereka liat, apa yang mereka ucapkan adalah kebenaran. Thenks untuk tetap menempatkan sy menjadi bagian dari kalian ........ Insya Allah, tidak ada yang berubah)
Monday, October 22, 2007
Gaya Mudik (Papua-Makassar-Soppeng-Makassar-Papua)
Selanjutnya perjalanan dari Makassar - ke soppeng, tidak semulus waktu dari papua kemakasar. sebelum berangkat sempat terjadi musyawarah dulu untuk memutuskan 3 Alternatif jalanan yang yang tepat untuk dilalui. ketiganya:
- Barru : lewat bulu dua, dengan pertimbangan: jalanannya rusak berat, sempit, dan lewat jalur ini menurut ponakan saya menggoda iman *karena sepanjang jalan banyak warung makan, yang karena puasa otomatis gak boleh melirik makanan dulu*
- Pare-pare : sebenarnya lewat jalur ini bagi sy mengasikkan, soalnya sekalian bisa jalan2 dan kalau sempat bisa sekalian bernostalgia di sekolahku dulu (SMK Pertanian Sidrap) , cuman ditolak sama penumpang yang lain dengan alasan terlalu jauh mutar2 dan juga kendaraan terlalu padat
- Maros (camba) : smua penumpang menolak dengan alasan jalan nya terlalu berbahaya, sempit, belokan dg jurang terlalu terjal....pokoknya berbahaya, dan gak ada yang setuju lewat jalan ini kecuali "Pak sopirnya" (hak penuh disaya, soalnya yang bawa mobil sy, jadi apapun keputusan saya kalian cukup menerima, yaaa kecuali ada yang mau gantikan saya jadi sopir.... kata pak sopir (kakakku) penuh kemenangan menutup musyawarah)
Maka jadilah kita lewat jalur camba meski berat dan dengan hati dongkol. Dan mungkin karena sebagian besar tidak ihlas makanya Allah ngasih kejutan yang indah dengan meledakkan ban mobil yang sempat menghebohkan masyarakat sekitar (kejadiannya di LAPRI, kab Bone). Apessssss.... (dokumentasi terlampir). itu waktu berangkat.....
Waktu balik dari soppeng menuju Makassar
Karena keberangkatan dari soppeng di undur satu hari, makanya saya ngotot pagi2 harus berangkat kemakassar soalnya tiket dan sesi jalan2nya belum maksimal, makanya jam 08.00 waktu soppeng berangkat menuju makassar dengan prediksi sekitar jam 12 an sudah tiba diMakassar, tapi.....lagi2 si pak sopir lewat jalur camba (maros) yang membuat sy manyun sepanjang jalan, kembali lewat camba dengan alasan sekalian singgah dipermandian alam Banting murung, tapi karena sudah salah prediksi dari awal sy cuman bisa diam dan nurut saja, dan alhasil perjalan yang ditargetkan cuman 4 jam ternyata 11 jam (kebanyakan singgah istirahat dan juga mobil yang sedikit bermasalah). Hem.....ini baru namanya, Cape dech.....
Selanjutnya perjalanan kembali kepapua
Jam 07.00 tinggalkan rumah menuju bandara karena harus lapor jam 09.00, di teras pintu masuk bandara sudah dipadati penumpang+pengantar yang membuat saya kebingungan mencari bunda (janjian di pintu masuk) dan sialnya lagi HP sy cuman terisi pulsa 165 rupiah....otomatis sy gak bisa menghubungi dan bisanya menunggu tuk dihubungi (sempat berdoa, smoga bunda tidak sms.....Smoga Allah gerakkan tangannya tuk nelpon langsung). selesai melapor (sy,bunda,najwa) keruang tunggu, dan jam 10.45 kita disilahkan naik kepesawat. Dan dipesawat sempat terjadi beberapa insiden, yang akhirnya jam take off yang di jadwalkan jam 11.00 molor sampai jam 12.00. Insiden tersebut :
- banyak penumpang yang tidak dapat tempat duduk, kalau gak salah sekitar 5 orang
- penumpang yang berdebat dengan pramugari
- penumpang yg bedebat dengan petugas bandara (staff batavia) dan komplen karena terlalu lama transit (yg harusnya cuman 30 menit)
- beberapa penumpang yang sudah kepanasan dipesawat dah mulai ngomel2 dan marah2
- sy, bunda ...... pasang aksi diam, serius liat tingkah mereka (bapak/ibu....masih suasana lebaran....damai itu kan indah
Pesawat Akhirnya take off jam 12.15, terlambat 1 jam lebih dari jadwal yang ditentukan. Dan kembali uji nyali terjadi waktu diatas pesawat, awalnya pesawat terbang mulus.. sy,najwa dan bunda sempat tertidur, tapi begitu memasuki daerah papua...... cuaca sangat tidak bersahabat dan gonjangan luar biasa terjadi terus (sy mencoba mencairkan suasana dan bicara ke bunda, "Bun, kalau kita jatuh di daerah sini kemungkinan nasib kita sama dengan penumpang adam air yach, liat tuch....dibawah kita hutan belantara", Bunda dengan tidak menjawab cuman bisa mencubit dan memplototin saya), lirik ke bunda..... ternyata bunda lagi komat kamit baca doa, berinisiatif, ikutan juga ah......
Akhirnya dngan beberapoa perjuangan yang melelahkan akhirnya tiba dan sampai di rumah jam 16.50, dan tersisa cape + pusing + Mual..... "Dari semua yang terjadi, Tetap Rasa syukur terselip"
Lagi persiapan mudik tuk besok subuh, selesai acara kemas2 barang bawaan, ini baru sebagian...
Pagi2 dah grasak-grusuk...(05.30), berangkat pagi biar tidak terlalu panas dan menghindari macet "jakarta kaliii macet"
Periksa mesin dulu.....jangan sampai mogok dijalan, bisa berabe, dan persiapan lewatin jalur nanjak jangan sampai malu2 in.....
"Wae, ini sy dah bergaya....kok gak difoto" ini kakakku yang lagi PD besar2an
Ini sich bukan bocor biasa, tapi meledak dan sempat membuat heboh masyarakat sekitar
masih sempat tebar pesona ditengah sawah, menghilangkan kebosanan menunggu mobil diperbaiki
Ngantuk....cape....tapi masih berani tampil dgn muka alaminya
Kota Soppeng dengan ternak Khalonk nya.....
Thursday, October 11, 2007
MINAL AIDIN WAL FAIZIN
Thursday, October 4, 2007
"Lagi-lagi"
Monday, October 1, 2007
Pulang Kampung
Edede, kenapa seng sy bahas tentang si Nyoya unik ini, bisa2 nanti na bomki blogku. *nengok kiri kanan….lariiii………..*
Kembali ke masalah pulang kampung
“su’, jadi mika surat ijin mu tuk bos dikantor….sekalian tuk saya” perbincangan dengan bunda tadi pagi
“Belum pi, gampang mi itu….yang penting kan adami tiket”
“Tapi su’, kalau tidak dikasih ki ijin bagaimanami itu?? Tidak jadi miki pulang, baru kita sudah adami tiket”
“he he, bunda sayang…justru karena adami itu tiket jadi adami alasan ta pulang, kita bilang to sama bos kalau kita “harus” pulang, karena sudah beli tiket”
“tapi kalau bos marah, bagaimana???”
“jadi sebelum bos marah, kita berdua marah dia duluan….berani ji to bunda”
“ih, ini anak tidak seriusnya dech ditemani bicara, jadi bagaimana?? Apalagi kamu itu baru2 ijin ke Nabire, kalau kamu tidak dikasih ijin bagaimana??
“tenang…. Sebelum ijin ke bos bantuka dulu jampi2ki biar bos iyyakan cepat”
“edede, pindamako dech di dekatku, jangko bikin puasaku makruh….emosiku dech liatko”
“he he…terpancing juga, iyya bunda sayang, manis, cantik dan menjengkelkan…he he , nantipi sy yang bikin suratnya, trus ijinnya nanti kita menghadap sama2”
“begitu dong….itu baru anak manis, tambah manis lagi kalau nanti mau ikut ke pasar”
“Alaaa….manis saja kalau ada maunya, cuman sayang, saya lagi pingit diri….menjelang pulang kampung pammali jalan2, apalagi jalannya kepasar, dah pantangan dari leluhur”
“Pokoknya tidak ada system penolakan…..alias harus dan wajib”
Beberapa jam kemudian, masih diruangannya bunda…..
Yeny : “eh kalian berapa lama sich disana, jang lama2 nach”
Kris : “Kita mau tinggal sampe lebaran monyet, memang kenapa kak yen??”
Yeny: “masalahnya saya sunyi sendiri, tidak ada teman”
Bunda: “kan kemarin kamu dah pergi lamaaaa, jadi giliran kami yang istirahat”
Saya: “Astaga yen, masa kamu sendiri….trus bapak-ibu yang lain itu apa???”
Yeny: “Yee, masa saya harus ajak ngosib pak (disensor) kan gak asik gitu lho…”
Bunda: “bilang saja kamu tida ada teman jalan, tapi baguslah nanti pulang kantor langsung pulang kerumah, tidak keluyuran kemana2 lagi
Kris: atau kak yen ajak pak (disensor lagi) temani jalan2
Yeny: gak ah…mayas, pokoke kalian dimakasar harus pulang secepatnya
Bunda, Kris, Saya: IDL…….Itu Derita Lo
Saya: Hem….bubar, kembali keruangan masing2, taunya gosib aja teyussssssss, dari pagi gosib aja terus ….kan digaji tuk kerja, bukan tuk ngegosib
*halaaa, gak merasa diri yach sebagai direktur eksekutif gosib*
(5 Oktober 2007)