JeJaK hIDup

Monday, October 1, 2007

Pulang Kampung

Huw…belum sampe pa di makasar sudah dapat PR duluanma dari kurcaci-kurcaci yang ada disana, tapi pa’iya mi saja….nanti dilihat realisasinya, sy bisa ato tidak, cuman yang jadi masalah kalau nyonya satu ini bertitah tak satu orang pun yang boleh melanggar dan membangkang karena yakin dan percaya akan kena semprot (sudah koro2ang, tukang ngambekan…juga paling sering ngamuk ditengah keramaian) *kapan dia bisa sembuh yach dari penyakit yang menakutkan ini???*

Edede, kenapa seng sy bahas tentang si Nyoya unik ini, bisa2 nanti na bomki blogku. *nengok kiri kanan….lariiii………..*

Kembali ke masalah pulang kampung

“su’, jadi mika surat ijin mu tuk bos dikantor….sekalian tuk saya” perbincangan dengan bunda tadi pagi

“Belum pi, gampang mi itu….yang penting kan adami tiket”

“Tapi su’, kalau tidak dikasih ki ijin bagaimanami itu?? Tidak jadi miki pulang, baru kita sudah adami tiket”

“he he, bunda sayang…justru karena adami itu tiket jadi adami alasan ta pulang, kita bilang to sama bos kalau kita “harus” pulang, karena sudah beli tiket”

“tapi kalau bos marah, bagaimana???”

“jadi sebelum bos marah, kita berdua marah dia duluan….berani ji to bunda”

“ih, ini anak tidak seriusnya dech ditemani bicara, jadi bagaimana?? Apalagi kamu itu baru2 ijin ke Nabire, kalau kamu tidak dikasih ijin bagaimana??

“tenang…. Sebelum ijin ke bos bantuka dulu jampi2ki biar bos iyyakan cepat”

“edede, pindamako dech di dekatku, jangko bikin puasaku makruh….emosiku dech liatko”

“he he…terpancing juga, iyya bunda sayang, manis, cantik dan menjengkelkan…he he , nantipi sy yang bikin suratnya, trus ijinnya nanti kita menghadap sama2”

“begitu dong….itu baru anak manis, tambah manis lagi kalau nanti mau ikut ke pasar”

“Alaaa….manis saja kalau ada maunya, cuman sayang, saya lagi pingit diri….menjelang pulang kampung pammali jalan2, apalagi jalannya kepasar, dah pantangan dari leluhur”

“Pokoknya tidak ada system penolakan…..alias harus dan wajib”
Beberapa jam kemudian, masih diruangannya bunda…..

Yeny : “eh kalian berapa lama sich disana, jang lama2 nach”

Kris : “Kita mau tinggal sampe lebaran monyet, memang kenapa kak yen??”

Yeny: “masalahnya saya sunyi sendiri, tidak ada teman”

Bunda: “kan kemarin kamu dah pergi lamaaaa, jadi giliran kami yang istirahat”

Saya: “Astaga yen, masa kamu sendiri….trus bapak-ibu yang lain itu apa???”

Yeny: “Yee, masa saya harus ajak ngosib pak (disensor) kan gak asik gitu lho…”

Bunda: “bilang saja kamu tida ada teman jalan, tapi baguslah nanti pulang kantor langsung pulang kerumah, tidak keluyuran kemana2 lagi

Kris: atau kak yen ajak pak (disensor lagi) temani jalan2

Yeny: gak ah…mayas, pokoke kalian dimakasar harus pulang secepatnya

Bunda, Kris, Saya: IDL…….Itu Derita Lo

Saya: Hem….bubar, kembali keruangan masing2, taunya gosib aja teyussssssss, dari pagi gosib aja terus ….kan digaji tuk kerja, bukan tuk ngegosib

*halaaa, gak merasa diri yach sebagai direktur eksekutif gosib*

(5 Oktober 2007)
posted by Ty at 12:39 PM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home