JeJaK hIDup
Wednesday, January 12, 2011
Disebuah desa, Padanglampe namanya....
....Sampai saya di kampus ini, disebuah universitas muslim yang mewajibkan setiap mahasiswanya mengikuti episode2 di sebuah perkampungan untuk lebih mengasah jiwa, rohani serta menguatkan jasad ini untuk slalu bersiap menghadapNya.
__Pencerahan Kalbu, yang membawaku di pesantren ini, rela meninggalkan suami dan anak demi sebuah kewajiban sebagai seorang mahasiswa. Ia....awalnya hanya niat menunaikan kewajiban, dan tidak terpungkiri begitu berat langkah2ku keluar dari pintu rumah....nyaring suara sang titipan, yang tidak rela bundanya pergi.Ah....sungguh berat, meski ini hanya dua hari.
Pelajaran pertama Alhamdulillah bisa sy lalui dan mengerti bahwa, Pencarian Allah ternyata tidak segampang yang sering kita bayangkan, betul kata para penceramah.....hanya orang2 terpilih yang bisa mendapatkan hidahyahNya. Kerelaan suami yang selalu mendorong dengan siap mengambil alih tanggung jawabku sebagai Ibu Rumah tangga selama 3x 24 jam merupakan berkah yang sangat luar biasa. Makasih tuk semuanya.....
Jadilah disana berpindah tempat selama 3 hari 2 malam, kesan pertama tiba ditempat itu.....*wow...hutan, yach...kampung, adduh...sunyinya* itulah sebagian celoteh dalam hati, mungkin sedikit ketidak ihlasn dan kurang rela.....yang seperti sy tulis diatas, ke tempat ini karena sebuah kewajiban kampus....
-- Ba'dah ashar bertolak dari makasar, dan Alhamdulillah tiba pas panggilan sholat magrib berkumandang, di sebuah kamar bersama 3 teman Insya Allah sy akan melewatkan 2 hari ini disini.....Awalnya terasa berat dan sesak napasku, ingat mereka dirumah.......---
--Magrib terlewati, Pencarian TUHAN dimulai, jujur....belum terasa apa2, kebosanan dan rasa ngantuk kian kuat menggerogoti pelupuk mata, uhfff....saat itu ingin semua ini berakhir, membayangkan begitu nyenyaknya tidur seandainya saya saat ini ada dirumah, bersama suami dan anak, Ya Allah....setan2 ini masih kuat menggodaku.
--Di hari kedua, ketika ahlak mulai di geliakkan, seorang uztadsah yang kami panggil bunda mulai membawa kami (para peserta) menengok kembali kebelakang, meresapi dan mengingat kembali setiap langkah2 menyimpang di masa lalu, sungguh....tidak bisa terbendung emosi,penyesalan dan air mata, melebur menjadi kata sesal....ternyata, sekecil ini diriku, tapi terkadang begitu angkuh dihadapan Allah, hingga untuk sujud pun kadang pake tawar menawar waktu dengan ALLAH.
Dari lubuk hati yang paling dalam, dengan tdk merasa malu, sy jujur mengakui ternyata pada akhirnya sy berat untuk meninggalkan tempat ini, sebuah pesantren yang bertempat disebauh desa yang bernama PADANG LAMPE, bukan berat karena apa dan bagaimana, tapi berat karena sy malu, yang awalnya hanya merasa terpaksa hanya untuk melaksanakan kewajiban dikampus, ternyata disini sy mendapatkan begitu banyak sesuatu, teman....ilmu....dan juga mendapatkan TUHANku.
Ya ALLAH, jangan belokkan lagi hati hambamu ini....
0 Comments:
Post a Comment
<< Home