JeJaK hIDup

Tahun 2008 beberapa jam lagi akan berlalu, dan itu artinya 2009 akan segara tiba. Banyak cerita yang tercipta di tahun 2008, yang layak dibingkai dalam dalam bingkai kenangan. Apapun itu...pahit manisnya cerita itu tidak layaklah kalau harus masuk dalam bungkusan usang dan ditinggalkan begitu saja. Bukankah tiap alur hidup itu adalah pembelajaran untuk kehidupan selanjutnya?????.......

Manis, dan pahit adalah rangkain hidup yang mau tidak mau harus dilewati, akan hambar kehidupan apabila di depan kita hanya terpampang ke indahan semata tanpa ada tantangan dan berjuang tuk hidup, dan sy berkeyakinan bahwa tiap manusia menginginkan peningkatan dalam hidupnya, setidaknya tetap berada dilevel yang sama dan syukur-syukur kalau level itu bisa meningkat/naik.... tidak inginkan tetap berjalan ditempat????

Dan atas dasar itu... segala kisah, cerita yang tersaji di 2008 *entah manis-pahit* biarlah menjadi acuan hidup dalam melangkah kedepan. Kini saatnya mengagendakan list prioritas 2009, yaa....meski berhasil tidaknya di tentukan oleh yang puanya KUASA

Resolusi 2009 *Agenda anty di 2009*

Setelah ber juang selama kurang 5 tahun, Akhirnya hari ini, Rabu 18 Desember 2008 pukul 07.30 secara resmi adek sy, IRSAN ABUBAKAR berhasil mencapai gelar sarjananya di Univ 45 jurusan Teknik Planologi dengan predikat kelulusan sangat memuaskan.

Gembira...terharu....

Setidaknya titipan Amanah Almarhum bapak sudah terselesaikan dengan baik, Mama & Kami *kakak2nya* setidaknya sudah bisa menyelesaikan amanah itu....

...Bangga, Bahagia, Senang, dan Rasa Syukur yang dalam, Karena ALLAH menitipkan kami pada orang tua yang sangat bijaksana ini...

Papa...Hari ini, kami persembahkan kado terindah ini, dan sebait doa tuk papa smoga disana papa bahagia disisiNYA. Slalu dengan cinta kami anak2mu....untuk bapak EYNUL ABUBAKAR.

......Untuk Adekku IRSAN ABUBAKAR, Slamat ya dek......

Aib sich sebenarnya, tap gak apa2 dibagi dan dipublikasikan untuk umum, siapa tau bisa memberi smangat baru bagi sy dan yang pernah mengalami nasib seperti sy ini. *apakah gerangan???...*

Berawal dari sebuah gula merah kiriman mama dari makasar sana......yang memunculkan sebuah keinginan dan rasa kangen yang lebih kepada sebuah kue khas bugis-makasar, perpaduan telur dan gula merah..... kue itu ber inisial BP *bolu peca--Bolu lembek*.

Nekat...terlebih ingin membuktikan diri sebagai wanita seutuhnya *halaa*, maka dengan sebuah ingatan yang kabur tentang prosedur pembuatan kue ini, mulailah saya meracik *kok meracik, obat kalii* hingga membuat suatu adonan. Dengan rasa PD tingkat tinggi sy mengumumkan dan mengabari kepada orang2 terdekat bahwa sy yang selama ini mereka liat sebagai wanita yang hanya mampu mengkomsumsi tanpa mampu memproduksi hari ini membuktikan kepiawaian dan ingin menyuguhkan sebuah kebesaran dari kampuang tercinta.

Alhasil, banyak cibiran dan nada2 sumbang yang kurang percaya dengan penyampaian sy ini.....*tapi karena sebuah semangat yang dalam, segala rintangan, hambatan hanya sy pandang sebelah mata......lalallalla.....*

30 menit bergulat didapur.....

..... dan hanya sebuah pemandangan yang nyata terpampang didepan mata sy, ternyata kue hasil karya perdana sy ini sangat jauh dari kesempurnaan, dan nyaris gagal total.

Sedikit penggambaran tentang hasil karya sy ini: Diliat dari atas, normal.....tapi begitu seperdua kebawah kok keliatan seperti kulit sapi atau lebih mirip karet....putih....dan pucat

*berteriak histeris*....... Kue hasil ciptaanku bantet......

Dan begitu banyaknya pertanyaan dan komentar dari para konsumen, ....dan Alhamdulillah juga tiba2 sy dapat begitu banyak inspirasi menjawab semuanya *oiya...syukurnya tidak seorangpun yang tau tentang bentuk asli kue ini, jadi selamatlah diriku dari segara hinaan dan cercaan*.

.....Kue hasil perdanaku salah total, padahal menurut mama kue ini adalah kue termuda seluruh dunia. Hiks.....

Tapi gak apa2...namanya juga belajar, dan gagal gak jadi masalah....masih ada hari esok untuk membuktikan kalau sy sebenarnya juga bisa.

.......MAMA......jujur maluka ini...........

Pernah merasa muak....???? atau paling tidak merasa sebel dengan sesorang....??, saya yakin kita sebagai manusia biasa pasti pernah merasakan hal tersebut, entah sebel sama orangnya....sikapnya...atau sifatnya.... yang jelas pasti ada sebab kenapa rasa muak atau sebel kadang nongrongin seperdua hati kita. *smoga tidak menguasai semua ruangan dihati*

Sama seperti saya siang ini......

*Meski sy dengan kesadaran penuh menyadari bahwa, memelihara rasa sebel dan muak di benci ma Tuhan*, tapi karena lagi2 mengkondisikan diri sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala ke khilafan yang akhirnya siang ini saya betul2 ikutan khilaf....sebel....jengkel....dan entah perasaan apalagi yang bercampur aduk dan akhirnya jadilah ramuan gado2 rasa benci ini.....

Mengritik untuk memperbaiki sesorang sy yakin akan berdampak positif, mengkritik sesorang demi kebaikan orang yang kita kritik saya yakin merupakan tindakan yang terpuji *itu kata guru PPKN sy dulu*..... tapi sebelum kita mengkritik orang lain, setidaknya kita harus bisa mengkoreksi diri bahwa hal yang kita tidak sukai yang pada akhirnya berakhir dengan sebuah kritikan tuk orang tidak kita lakukan, jangan berani mengkritik orang lain sementara kita juga melakukan hal yang sama.

Sebuah kicauan siang ini yang membuat juga sy berkicau dalam hati. Seorang teman kantor sy dengan semangat berapi2 mengkritik beberapa teman yang membuat jam kantor se suka hatinya, datang dan pergi sesuai keinginan mereka. Mungkin saya akan memberikan applause kalau seandainya yang mengeluarkan kritikan tidak memiliki sifat yang sama. Tapi apa.....ibarat pepatah....bagai pinang dibelah dua.

Dan yang membuat kesel....berkicaunya (baca: ngomel) di ruangan sy, dan sy yakin ocehan2nya ini pasti tidak berani dikeluarkan didepan yang bersangkutan, mungkin maksudnya pengen sharing dan minta tanggapan dari sy, tapi karena dah gak simpati duluan makannya tidak ada comentar dan tanggapan..... hanya sebuah sindirain yang sempat sy keluarkan:

".....Tidak perlu saling menyalahkan, yang penting kewajiban2 yang dibebankan ke kita sudah di kerjakan dengan baik, kita juga sudah tau.... jumlah staffnya dikantor ini berapa.... dan yang aktif cuman berapa, hanya itu2 saja yang selalu datang.....Yach, kembali sadar sj kalau tiap bulanya kita digaji oleh pemerintah, jangan sampai memberikan nafkah yang haram tuk keluarga....." *Yes--bijaksana juga kata2ku :)*

Kesimpulannya : Kalau kita membenci suatu hal dari orang lain, usahakan hal itu jauh dari kita sebelum berani mengomentari..... intinya sich, Yuk....sama2 bercermin diri. Termasuk mengajak diri sendiri :)