JeJaK hIDup
Wednesday, September 17, 2008
Rp 30, harga 21 nyawa
30 ribu, iyya… hanya 30 ribu rupiah, penyebab dari insiden ini. Dengan tidak mengecilkan nominalnya (30 ribu) yang ingin mereka dapatkan tapi yang terjadi adalah pengorbanan nyawa yang sepantasnya tidak bisa di nominalkan. Tapi inilah yang selalu terjadi…. setiap tahun bahkan, selalu ada nyawa yang melayang hanya karena perjuangan untuk mendapatkan sedikit rejeki mereka menjelang lebaran.
….Tiap tahun, insident seperti ini menjadi penutup bulan Ramadhan, mungkin inilah bentuk atau wajah asli sebagian masyarakat indonesia kalau sebenarnya diluar sana ternyata kemiskinan dan kemelaratan masih melilit dasyat masyarakat-masyarakat yang terpinggirkan. Ah…sebuah kisah nyata… dengan tidak berkaca pada pengalaman-pengalaman yang telah ada.
Pertanyaan…ini tanggung jawab siapa???
…..Banyak organisasi yang bertugas mengurusi zakat tidak di fungsikan dengan baik oleh masyarakat, sy yakin hal ini terjadi karena kurag percayanya masyarakat terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam badan tersebut, mungkin tidak meragukan organisasinya… tapi ketidak percayaan atau krisis kepercayan yang timbul akibat ulah oknum yang terlibat dalam organisasi2 tersebut. Tidak menuduh….tidak mencurigai…., tapi inilah yang terjadi…. kepercayaan yang tidak ada, karena penyimpangan amanah yang mengakibatkan masyarakat merasa apa yang dizakatkan/disedekahkan tidak sampai pada sasaran…..akhirnya memilih ke afdolan dengan membagikan zakatnya sendiri, dengan tidak ber koordinasi dengan pihak2 yang perlu di libatkan.
Siapa yang harus disalahkan…..????
3 Comments:
kematian mereka memang tak sebanding dengan apa yang diperjuangkannya.
ah semoga saja kejadian seperti ini tak akan terulang lagi ya. dan mari kita belajar untuk mempercayai badan amil zakat. begitu juga para badan amil zakat, mari kita selalu transparansi kemana larinya uang supaya masyarakat percaya
semoga atas kejadian tadi ............. ad hikmahnya...
Hmmmm .... tragis ....
Post a Comment
<< Home