JeJaK hIDup

Tuesday, August 12, 2008

Sebuah janji

Lagi berusa keras menepati janji yang terlanjur terucap, juga berusa keras untuk penuhi janji ini dengan se ihlas-ihlasnya.

……….Memang, secara sadar harus mengakui, kalau janji ini sudah waktunya kami penuhi, dia tidak pernah meminta, sama sekali tidak pernah…..

ini mungkin hanya sebentuk dan secuil bentuk pengabdian kami, tapi jauh…. ini masih jauh dari segala pengorbanannya yang sejak dulu dia berikan untuk kami. Dan kami yakini, pengorbanan itu tidak pernah mampu kami bayar….Ini bukan sebuah bentuk pembayaran pengorbanan, karena skali lagi… kami tidak akan mampu untuk membayarnya….—

————————————————————————————

Ternyata……Setelah penuhi janji ini, sy masih harus penuhi janji berikutnya. Janji yang sudah lama dia tagih kapan direalisasikan, tapi belum mampu sy tunaikan. Sebuah janji yang sebenarnya secara pribadi sudah ingin dan harus saya tunaikan… tapi kembali lagi, Sy sudah berusaha, memaksimalkan ihtiar dan tawakkal…tapi yang menentukan alurnya adalah yang di Atas.

Tidak ingin asal tertunaikan….masalahnya kehidupan dunia dan akhiratku terkait dengan hal ini, jadi tidak gambang untuk memutuskan sebuah keputusan yang menyangkut hidup dan masa depanku.

Hanya bisa kembali berkata…. “Ma, masih ada perpanjangan waktu gak????”

Mang ini pertandingan bola apa??? “Sist n Bro”…..

……..Masih ada dispensasi tahun ini, tahun depan kalau belum ada tanda2 pokoknya siap trima semua keputusan sj “Mom”

———————–————Yach da……. terserah… *pesimis dan pasrah*
posted by Ty at 9:36 AM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home