JeJaK hIDup

14-6-2009 Lalu, awal kita memasuki fase hidup yang sebenarnya, sebuah kehidupan yang menuntut kita menjadi satu, meski dua tubuh......

Kini, di tanggal dan bulan yang sama, 14-6-2012, kebersamaan kita tepat berada di angka 3 tahun, tidak terpungkiri, dalam kurung waktu tersebut tidak sedikit intrik polemik yang menuntut kita untuk kuat di posisi masing-masing, selalu ada kesepakatan.....ketika arah sudah mulai meninggalkan relnya, tidak ada saya.....juga tidak ada kamu.... tapi yang ada adalah kita, karena sebenarnya ada penyatatuan dariNya yang menuntut kita untuk meninggalkan ego masing2.

Di 3 tahun kebersamaan, banyak hal tercipta........suka duka Alhamdulillah bisa terlewati dengan indah, sangat indah bahkan.......

Tidak ada hal yang bisa memunafikkan syukurku kepada Sang Pencipta, Sang Pemberi hidup. Ketika lelah sama2 melanda, kepenatan dunia luar mulai menyerang.....kembali kerumah merasakan, melihat dan mendampingi sosok penyemangat dengan kenakalan2 dan tingkah2 yg menggemaskannya.....anak kita SYABIL,  perekat 3 tahun kebersamaan kita.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lama baru kembali menengok tempat ini, rasanya luar biasa malas untuk kembali bisa melenggangkan tangan tuk mengisi kembali lembaran jejak hidup ini, dulu berfikir karena kesibukan, ternyata bukan..... tapi tidak lebih karena faktor malas untuk berfikir, merangkai kata, dan mencari inspirasi2 yang layak untuk ditulis.

Itulah....kenapa ruang ini selalu kosong melompong

Tidak tau, tiba2 sj hari ini....ada keinginan untuk bersua kembali dengan menorehkan jejak hidup yang terbias, terabaikan...bahkan mungkin tersingkirkan. Aufff hidup......begitu banyaknya intrik, polemik dan masalah, tapi terlepas dari semua itu, rasa Syukur yang dalam padaNya tidak pernah sirna dan pudar.

-----BATU----

Sebuah benda mati, yang ketika dilemparkan dan dihancurkan tidak pernah protes, selalu menerima....seakan ihlas tanpa daya ketika bongkahan besarnya jadi kepingan2. Ah......sayangnya, hati manusia tidak seperti batu. :)---- *ia ialah, secara manusia itu mahluk hidup, memiliki rasa dan perasaan*

Masih tentang batu, *bingung, kenapa juga sy bisa membandingkan batu dg manusia ya??, jadinya agak susah berfikirnya, ia sutralah.....lanjut aja*. Manusia, ketika Zat tehalus dalam dirinya tergores, yakin dan percaya ada rasa nyeri yang tak terlihat, nyeri itu tekadang dinikmati sendiri sebagai suatu uian atau bahkan terkadang di jadikan sebagai suatu asab dariNya. Tergantung dari sisi manusia itu sendiri menilainya......

Itulah, begitu beda sosok manusia dan sebongkah batu, dan sangat jelas bedanya..... dan sy yakin tdk ada manusia yang mau di perlakukan seperti batu.

-------- Itulah sebenarnya inti tulisan sy ini-------------------------------------------------------------

Sebuah story yang kembali membawaku bisa kembali dekat denganNya, tidak berlebihan kalau sy jujur mengakui bahwa, keimanan ini sempat menipis....seiring begitu banyaknya halangan2 untuk slalu besimpuh didepanNya. Tidak terpungkiri sering banyaknya kritikan yang mengena langsung ke hati terdalam, tapi selalu dianggap angin lalu....ah ternyata degradasi keimanan begitu kuat melilit ku saat itu.

....Sampai saya di kampus ini, disebuah universitas muslim yang mewajibkan setiap mahasiswanya mengikuti episode2 di sebuah perkampungan untuk lebih mengasah jiwa, rohani serta menguatkan jasad ini untuk slalu bersiap menghadapNya.

__Pencerahan Kalbu, yang membawaku di pesantren ini, rela meninggalkan suami dan anak demi sebuah kewajiban sebagai seorang mahasiswa. Ia....awalnya hanya niat menunaikan kewajiban, dan tidak terpungkiri begitu berat langkah2ku keluar dari pintu rumah....nyaring suara sang titipan, yang tidak rela bundanya pergi.Ah....sungguh berat, meski ini hanya dua hari.

Pelajaran pertama Alhamdulillah bisa sy lalui dan mengerti bahwa, Pencarian Allah ternyata tidak segampang yang sering kita bayangkan, betul kata para penceramah.....hanya orang2 terpilih yang bisa mendapatkan hidahyahNya. Kerelaan suami yang selalu mendorong dengan siap mengambil alih tanggung jawabku sebagai Ibu Rumah tangga selama 3x 24 jam merupakan berkah yang sangat luar biasa. Makasih tuk semuanya.....

Jadilah disana berpindah tempat selama 3 hari 2 malam, kesan pertama tiba ditempat itu.....*wow...hutan, yach...kampung, adduh...sunyinya* itulah sebagian celoteh dalam hati, mungkin sedikit ketidak ihlasn dan kurang rela.....yang seperti sy tulis diatas, ke tempat ini karena sebuah kewajiban kampus....

-- Ba'dah ashar bertolak dari makasar, dan Alhamdulillah tiba pas panggilan sholat magrib berkumandang, di sebuah kamar bersama 3 teman Insya Allah sy akan melewatkan 2 hari ini disini.....Awalnya terasa berat dan sesak napasku, ingat mereka dirumah.......---

--Magrib terlewati, Pencarian TUHAN dimulai, jujur....belum terasa apa2, kebosanan dan rasa ngantuk kian kuat menggerogoti pelupuk mata, uhfff....saat itu ingin semua ini berakhir, membayangkan begitu nyenyaknya tidur seandainya saya saat ini ada dirumah, bersama suami dan anak, Ya Allah....setan2 ini masih kuat menggodaku.

--Di hari kedua, ketika ahlak mulai di geliakkan, seorang uztadsah yang kami panggil bunda mulai membawa kami (para peserta) menengok kembali kebelakang, meresapi dan mengingat kembali setiap langkah2 menyimpang di masa lalu, sungguh....tidak bisa terbendung emosi,penyesalan dan air mata, melebur menjadi kata sesal....ternyata, sekecil ini diriku, tapi terkadang begitu angkuh dihadapan Allah, hingga untuk sujud pun kadang pake tawar menawar waktu dengan ALLAH.

Dari lubuk hati yang paling dalam, dengan tdk merasa malu, sy jujur mengakui ternyata pada akhirnya sy berat untuk meninggalkan tempat ini, sebuah pesantren yang bertempat disebauh desa yang bernama PADANG LAMPE, bukan berat karena apa dan bagaimana, tapi berat karena sy malu, yang awalnya hanya merasa terpaksa hanya untuk melaksanakan kewajiban dikampus, ternyata disini sy mendapatkan begitu banyak sesuatu, teman....ilmu....dan juga mendapatkan TUHANku.

Ya ALLAH, jangan belokkan lagi hati hambamu ini....

Adalah harapan....asa....dan cita yang masih terus menyala, mengikuti setiap waktu demi waktu sepanjang 2011, kesempurnaan dan kelengkapan dalam meniti hidup di 2010 belum lah telambat untuk terus di upayakan sepanjang tahun ini, semua yang belum terwujud bukanlah kegagalan, tapi lebih kepada waktu dan kesempatan yang belum di gilir oleh yang Punya Kuasa ke genggaman kita. Jadi belumlah terlambat.....

Awal 2010, sy belum jadi seorang bunda, dan sekarang di awal 2011 ternyata celoteh2 manis seorang malaikat kecilku menyadarkanku bahwa, sempurnahlah hidupku sebagai perempuan.....titel indah sebagai ibu telah sy miliki, ternyata memang ALLAH selalu memberikan hal indah itu tepat pada waktunya.

Jadi pesimis itu tdklah pantas mengejar setiap mimpi kita, apalagi putus asa. Selama kita berjalan di rel yang benar dan sesuai aturan, yakinkan diri.....saat indah buah dari kesanggupan melalui kunfayakun dari sang Khalik sama2 yakin, kegagalan tdk akan mewarnai langkah2 menuju dunia dan akhiratNya (kelak)

^_^, Warna-warni, mungkin sesuai judulnya tulisan ini bakalan campu-campur alias gado-gado alias ngelantur..... (yups, aliasnya kebanyakan ya. gak apa2lah....) Lanjut.....

(Sambil menulis, tiba2 dengar lagunya ungu....SURGAKU, Syahdu...tenang.....dan sempat menghentikan ketikan ini sekadar tuk lebih menghayati) Em.....melonkolis dikit nich..... $_^

----Menengok ketempat tidur, sedikit terganggu dengan bunyi2 yang sudah tidak asing lagi, ternyata Syabil dan papanya lagi bertanding mendengkur, sebuah senyuman yang tiba2 terbentuk dari bibirku, ternyata begitu sy mencintai keduanya.------ *Melihat keatas, memejamkan mata, dan sebuah doa yang super ringkas terhatur kepada Sang penguasa hidup, KepadaNya.....*

Inilah sekarang hidupku, merekalah sekarang penyempurna hidupku, bukan pelengkap......dan disinilah keberadaanku, disebuah pelayaran hidup, yang sy yakini tidak selamanya berlayar tanpa gelombang, sy harus siap, karna mungkin saja di depan sana gelompang akan lebih kuat menghantam kapal kami ini.

---Tapi kembali, sy harus bisa survaiv, meski sy hanya penumpang tapi setidaknya kekuatanku bisa menyempurnakan mulusnya perjalanan kami, Nahkodahnya adalah dia......yang ALLAH takdirkan jadi suami saya, dan disini sy dan anakku (yang ALLAH titipkan untuk kami) adalah penumpangnya. Tidak terpungkiri, Riak2 kecil kadang menghantam kapal kami, tapi karena pemahaman dan kekuatan sang nahkoda sebagai pemimpin kembali bisa memuluskan perjalan kami, ah inilah hidupku.....hidup kami, dan ternyata saya bisa belajar dari ini, bahwa terkadang perjalanan itu tidak semulus apa yang kita bayangkan.......dan pada akhirnya bisa terpahami sebagai jalan dan takdir hidup----

---Sy semakin memahami, istri,suami dan anak adalah satu kesatuan, yang sudah di ikat suci oleh Takdir ALLAH. Untuk semua air mata, untuk semua penyesalan, dan untuk semua kata dan kalimat yang keluar dari mulut sang pemimpin, luar biasa.....ketika janji dan ihtiar kembali ,ingin betul2 menjadi imam.....segera tersambut dg kesanggupan untuk lebih bijak menjadi seorang ma'muman.... InsyaALLAH........

*Pengen lanjut, tapi ternyata panggilan sy sebagai ibu rumah tangga telah menunggu*
-------------------Kalian, yang betul2 sy sayangi, lahir batin, dunia dan akhirat..............................

We love U Mom&ded