Kemarin sy begitu sedih.....dan tidak berlebihan kalau sy berkata sy merasa sangat direndahkan dan diremehkan.
sebuah teror sms dan tlp yang kemarin membuat saya kelimpungan dengan emosi yang menjalari setiap sendi2 jasmaniku. Sy tidak seperti itu *apa yang dituduhkan* dan untuk membayangkannnya saja sy tidak berani, tapi kenapa fitnah itu tetap menancap di diriku. Saya kalap, dan wajar itu sy lakukan sebagai reaksi pertama... saya sakit hati, jujur...
Disini, dalam hidupku sy masih tetap mencoba bertahan dengan aturan hidup yang merupakan aturan Agamaku, dan Alhamdulillah saya sampai saat ini bisa membuktikan, ada Allah yang menjadi saksi setiap gerakan dan perbuatanku. Makanya begitu dapat tlp dan sms yang nadanya sangat merendahkan membuat sy begitu terpukul dan merasa diremehkan. Terhina...itu rasa yang tak terpungkiri.
Huwww....sy mencoba introkspeksi diri, apa memang selama ini saya terlalu bebas dalam bergaul?? apa teori hijab saya sudah hilang begitu aja....???, apa dengan saya bersosialisasi itu penggambaran bagi orang tentang saya....dan dengan seenaknya mereka menilai saya dengan tidak pernah menjadi bagian dari lingkup pertemananku.
Tidak adil....sangat tidak adil penilaian itu, apalagi hanya menilai saya lewat sebuah hp yang kebetulan nama sy ada didalamnya. terlalu sempit pemikiran itu.... dan sy sudah terlanjur dengan sebongkah amarah. Memaafkan mungkin ia.... tapi melupakan masih perlu waktu.
"ketika ada nama yang tersave dihp (suami/istri), apa kah itu sudah membuktikan kalau orang tersebut orang ketiga.....????" pemikiran picik kan??? dan itulah awal dari rentetan teror yang dialamatkan kesaya, hanya karena nama saya ada di tercatat di daftar kontak suaminya yang saya tidak tau suaminya sebenarnya siapa. Ok...mungkin teror itu beralasan kalau ditunjang dengan bukti yang lebih kongrit, sms mesra misalnya dari saya.... atau mungkin foto saya yang ada di hp suaminya, tapi ini hanya nama dan no hp sy.....
Saya tidak tau sebenarnya dia itu siapa, dan memang sya tidak mau tau.... . Yang bisa menilai saya adalah orang2 terdekat sya, dan saya yakin Allah slalu melihat apa yang Hambanya perbuat.
Yang penting, Keluarga...Teman2ku dan lingkungan ku percaya dengan keberadaanku, sudah cukup menjadi penguat bagi saya untuk tetap terus berjalan.
Dan yang utama Allah tidak pernah pergi dari saya. Dan mudah2an rasa takutku terhadapNya tidak pernah hilang
0 Comments:
Post a Comment
<< Home